Bagi info laman ini
Rabab adalah suatu alat musik gesek yang dimainkan untuk mengiringi dendang klasik Minangkabau. Aslinya rabab di Minangkabau terbuat dari batok kelapa terutama rabab di daerah 'darek', yaitu luhak nan tigo : luhak Tanah Datar, luhak Agam, luhak Limapuluh Kota.
Tapi sekarang kita lebih sering melihat rabab yang mirip dengan biola. Rabab yang model ini berkembang di daerah 'pasisia' yaitu pantai selatan Sumatera Barat, konon kabarnya rabab ini adalah hasil interaksi dengan pendatang Portugis yang mengunjungi daerah pesisir pada jaman dahulu. Walaupun rabab sangat mirip dengan biola, tapi cara memainkan berbeda, bukan diletakkan di bahu, tapi diletakkan di lantai atau di pangkuan, sehingga bagian yang digesek berada dibagian bawah.
Sama seperti saluang, rabab bisa digunakan untuk mengiringi dendang untuk hiburan (dengan syair-syair pendek seperti pantun) atau untuk menyampaikan cerita / kaba lengkap dengan masa pertunjukan panjang. Juga rabab sekarang sudah diundang untuk mengisi program pertunjukan seni di pesta pernikahan, tentu saja dengan waktu tayang pendek bersisi hiburan, bisa lawakan dan lain-lain.
Berikut adalah contoh pertunjukan rabab 'Pasisia' membawakan cerita (sumber : www.youtube.com). Setelah melewati pembukaan,
anda akan mendengarkan irama khas Pesisir Selatan.
Selamat mengenal rabab dan
menikmatinya !