Orang Minang mungkin kenal dengan pantun dibawah :
Dari mano asa palito
Dibaliak telong nan batali
Dari mano asa niniak kito
Dari puncak gunuang Marapi
Pantun diatas adalah gambaran awal dari orang Minang yang diceritakan didalam tambo dan kaba, dimana dipercaya bahwa nenek moyang orang Minang berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnain (raja Macedonia). Mereka berlayar dilautan luas dan menemukan sebuah pulau kecil, lalu mendarat dan bermukim disitu. Pulau kecil tersebut adalah puncak gunung Marapi, yang dalam tambo disebutkan 'masih sagadang talua itiak'. Lama kelamaan air laut semakin turun dan pulau Sumatera menjadi daratan, mereka berkembang biak dimulai dari gunung Marapi.
Kisah diatas adalah penuturan yang pernah saya dengar pada masa kanak-kanak. Kisah itu mungkin tidak ada data pendukung baik data sejarah maupun data geologi, tapi kalau orang Minang ditanya apakah mereka pernah mendengar bahwa nenek moyang orang Minang berasal dari puncak gunung Marapi, mereka akan menjawab iya.
Dari penelitian ilmiah diperkirakan nenek moyang orang Minang berasal dari daratan China Selatan. Migrasi terjadi dalam dua tahap, sekitar 2000 SM yang disebut kelompok proto Melayu (Melayu tua) dan sekitar 500 SM yang disebut kelompok deutro Melayu (Melayu muda). Kelompok yang bermigrasi itu berlayar melalui laut China Selatan ke pantai timur Sumatera, lalu masuk menyusuri sungai-sungai Kampar, Kuantan, dan Batanghari, sampai kehulu. Kemudian mereka menetap bermukim di pedalaman Sumatera.
Kelompok proto Melayu membawa peradaban batu (magalitik), yaitu kebudayaan yang jejaknya bisa dilihat dalam bentuk peninggalan berupa batu-batu besar yang disebut menhir. Jejak mereka bisa ditemu di sejumlah tempat di kabupaten Limapuluh Kota, seperti di Tiakar, Kapur IX, Mahat, dan lokasi lainnya. Sisa dari kelompok proto Melayu yang masih ada sampai sekarang adalah suku Sakai dan Talang Mamak di provinsi Riau, dan Orang Kubu (Anak Dalam) di provinsi Jambi.
Kelompok Deutro Melayu yang datang sekitar tahun 500 SM membawa kebudayaan perungu (Dongson). Kelompok inilah yang menjadi nenek moyang orang Minang yang hidup di zaman modern ini. Mereka beragama Budha dan Hindu yang salah satu tradisinya adalah menyayangi kerbau dan sapi. Dengan memanfaatkan kerbau lah bersama mereka, mereka bisa menjelajahi pedalaman pulau Sumatera.
Ada fakta lain yang perlu kita ketahui, yaitu perjalanan penaklukan oleh Iskandar Zulkarnain kearah timur. Pasukan ini sudah tidak murni orang Macedonia saja, tapi sudah merupakan rombongan multi ras. Pada tahun 337 SM, Iskandar Zulkarnain memutuskan untuk tidak melanjutkan ekspedisi ke timur setelah mencapai sungai Indus di Pakistan. Namun ada sekelompok orang yang diam-diam tidak mengikuti arahan, mereka malah meneruskan perjalanan ke timur, membawa panji-panji kehormatan Iskandar Zulkarnain meneruskan perjalanan menyusuri pesisiran pantai Malabar India, sampai India Selatan dan Srilanka. Ada pula kelompok yang menyeberangi laut ke selatan sehingga sampai di Sumatra mendarat wilayah Pantai Barat dan Aceh lalu menetap, kemudian menjadi bagian dari nenek moyang orang Minang. Sekarang kita bisa menjumpai orang-orang Padang dan Pariaman yang fisiknya mirip dengan orang-orang dari India Selatan atau Sri Lanka.
Kita dapat menyimpulkan bahwa orang Minangkabau kemungkinan besar berasal dari daratan Cina Selatan. Selain itu, juga ada migrasi orang-orang dari India dan Srilangka yang bermukim dipantai barat Sumatera Barat.
Demikianlah asal usul nenek moyang orang Minangkabau, wallahu a'lam.
Dikutip dari sumber-sumber dibawah:
- versesofuniverse.blogspot.co.id/asal-usul-minangkabau-dan-peranannya
- mforum2.cari.com.my/Dari mana Asal Nenek Moyang Orang Minang?